Langsung ke konten utama

Sistem Resi Gudang untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani


Kepala Bappebti
Kepala Bappebti, Sutriono Edi (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*


[Unpad.ac.id, 27/06/2014] Pada musim panen raya, harga komoditi umumnya mengalami penurunan. Karena terdesak kebutuhan hidup dan memerlukan modal usaha untuk kelanjutan musim tanam berikutnya, petani biasanya tidak punya pilihan dengan menjual komoditi yang dimilikinya. Disamping itu, petani juga biasanya menghadapi kesulitan untuk meminjam dana dari lembaga perbankan karena tidak mempunyai jaminan. Akibatnya, petani mengadaikan/mengijonkan komoditi yang dimiliki dengan harga jual yang rendah.

Sebagai solusi, maka petani dapat melakukan tunda jual komoditi pada saat harga jatuh melalui mekanisme sistem resi gudang. “Dengan skema sistem resi gudang, komoditi yang disimpan tetap menjadi milik petani dengan dibuktikan adanya penerbitan surat bukti kepemilikan penyimpanan komoditi di gudang,” tutur Pengawas Sistem Resi Gudang Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan RI, Yuli Edi Subagio saat menjadi pembicara pada acara Sosialisasi Sistem Resi Gudang yang digelar atas kerja sama Bappebti dengan Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad di Gedung Student Center Faperta Unpad Jatinangor, Kamis (26/06).
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan dokumen resi gudang, petani dapat mengagunkannya ke bank sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan. Resi gudang sendiri berarti dokumen atau surat bukti kepemilikan barang yang disimpan di gudang. Dokumen ini diterbitkan oleh pengelola gudang yang telah mendapat persetujuan dari Bappebti.

Barang yang dapat disimpan di gudang dalam sistem resi gudang adalah gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, dan garam. Komoditi tersebut disimpan di gudang yang telah memenuhi standar SNI 7331:2007.

Kelebihan lain dari sistem resi gudang adalah risiko kerusakan komoditi akibat kebocoran dan hama menjadi tanggung jawab pengelola gudang. Komoditi pun diasuransikan sehingga bila terjadi kerusakan akan ditanggung oleh asuransi melalui pengelola gedung. Selain itu, kualitas komoditi yang disimpan di gudang telah memiliki standar mutu SNI sehingga kualitas terjamin yang berakibat harga jual tetap optimal.

Dengan sistem resi gudang, petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik dengan menunda waktu penjualan. Selain itu, terjamin juga kualitas dan kuantitas barang yang disimpan. Melalui sistem ini, petani mendapatkan pembiayaan dengan cara yang tepat dan mudah.

Selain Yuli, turut bertindak menjadi pembicara adalah Dedeng Fachroni dari PT. Pertani yang membahas mengenai peranan dan tanggung jawab pengelola gudang dalam sistem resi gudang, dan Riski Nurachman dari Bank BJB yang memaparkan sistem pembiayaan subsidi resi gudang. Pada kesempatan tersebut, turut hadir Dekan Faperta Unpad, Dr. Ir. H. Sudarjat, M.P., Kepala Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad, Dr. Tomy Perdana, SP., MM., dan Kepala Bappebti, Sutriono Edi.
Dalam sambutannya, Sutriono Edi mengatakan bahwa sistem resi gudang dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Sistem resi gudang merupakan alternatif pembiayaan dengan cepat dan murah bagi petani.

Sistem resi gudang ini mendidik petani. Dengan sistem resi gudang, kita mengubah pola pikir petani dari petani buruh menjadi petani pebisnis. Petani tidak akan jatuh ke tengkulak. Harga jual bisa naik, keuntungan juga bisa jatuh ke petani,” tutur Sutriono Edi.*
Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *              


Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Keuntungan Petani Lada Simpan Lada di SRG

Sutrionoedi.info – Sistem Resi Gudang (SRG) punya manfaat besar untuk para petani. Dengan SRG petani akan memperoleh banyak kemudahan dan keuntungan. (Baca:  Sistem Resi Gudang: Mudah, Murah dan Manfaat  ). Dikutip dari bangka.tribunnews.com (24/10) hal ini selaras dengan penjelasan Kepala Pengawasan Resi Gudang Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sukardi di Ruang Rapat Bina Praja Kantor Bupati Bangka. “Bagi para pelaku usaha sektor agrobisnis dan agroindustri adanya sistem resi gudang ini akan memberikan kemudahan dampak memperoleh komoditi yang berkualitas karena komoditi yang disimpan di gudang SRG telah melalui uji mutu yang dilakukan oleh lembaga yang disebut lembaga penilai kesesuaian,” jelas Sukardi saat sosialisasi Sistem Resi Gudang yang dilaksanakan oleh Pemprov Babel, Selasa (24/10/2017) . Menurut Sukardi, pengelolaan SRG diawasi oleh Bappebti dimana penerapan SRG ini telah disahkan oleh negara melalui undang-undang No...

CV dibuat ga sembarang, mari koreksi sudah betul kamu buat CV

Sutriono Edi - Daftar riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV) banyak pengaruhnya terhadap faktor keberhasilannya saat proses melamar suatu pekerjaan. Dikutip dari Liputan6.com, membuat daftar riwayat hidup (CV) merupakan tantangan tersendiri untuk dilakukan. Hal ini karena biasanya seseorang terjebak melebih-lebihkan diri sendiri dalam hal pengalaman yang telah dikerjakan. Padahal, CV merupakan komponen pertama yang akan dilihat serta penentu bagi Anda untuk kemudian dipanggil ke dalam tahap selanjutnya. Baik Anda yang berpengalaman maupun yang minim pengalaman, CV selalu bisa diakali dengan siasat dan rencana yang baik. Ahaa, usai lebaran umumnya banyak perusahaan yang membuka lapangan pekerjaan baru, agar persiapan kamu lancar jaya dalam membuat CV yang keren ada baiknya kamu simak ulasan yang dilansir dari laman CNBC, Jumat (25/5/2018) menyarankan setidaknya CV harus dibuat dengan sederhana, tidak terlalu panjang serta menggunakan frase-frase atau kata-kata ampuh untuk menunju...

Diseminasi Informasi di Bidang Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (TPSME/(E-Commerce)

Kemendag - Direktorat Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Balikpapan menyelenggarakan Diseminasi Informasi di Bidang Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (TPSME/( E-Commerce ) yang berlangsung di kota Balikpapan, Selasa (03/10). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar SutrionoEdi . Dalam sambutannya Staf Ahli Mendag antara lain mengatakan bahwa “hampir setiap Kementerian/Lembaga kini memiliki program-program untuk mengembangkan UKM, salah satunya melalui program pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UKM supaya dapat melakukan perdagangan online yang aman, mudah, nyaman dan pada akhirnya dapat turut merasakan keuntungan dari gelombang perkembangan e-commerce yang sedang cepat melanda ekonomi nasional.” Lebih lanjut dikatakan bahwa “pemerintah juga memiliki komitmen untuk memberikan kemudahan investasi yang berguna bagi kemajuan ekosist...